Strategic Aassessment, Denny JA Pemimpin Lembaga Survey Indonesia(LSI) merilis hasil Survey Terbaru yang dimana Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar(AMIN) hanya memperoleh 5 % Suara di Propinsi Sumatera dimana sebelumnya Beberapa Lembaga Survey justru merlis angka 30% untuk kedua pasangan ini. Tak pelak lagi DPP PKB mempertimbangkan untuk melakukan Somasi yang direspon Partai Nasdem, namun belum ada respon dari PKS. Ketiga Parpol ini memang Pengusung Pasangan AMIN untuk Pilpres 2024. Sekiranya Somasi itu terjadi tentu hal merupakan hal baru dalam kehidupan politik Indonesia dimana Parpol mensomasi Salah Satu Lembaga Survey.
Pengaruh Hasil Survey sedikit banyaknya memang mempengaruhi penilaian terhadap Pasangan Capres – Cawapres. Namun demikian seharusnya tak perlu direspon dengan somasi. Sekiranya direspon dengan melakukan konsolidasi internal dan menjadikan hasil survey sebagai salah satu motivasi tentu saja hasilnya akan lebih baik. Disisi lain diharapkan Lembaga Survey sebaiknya lebih profesional didalam melakukan survey, jelas obyeknya, jelas waktunya, demokratis dan membuat Konferensi Pers yang terbuka.
Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024 sudah dekat, nuansa perpolitikan nasional nampaknya memang menegang, apalagi beberapa Kader Parpol Pengusung Capres – Cawapres sedang berurusan dengan KPK. Asumsi buruk semakin menjadi – jadi. Disisi lain proses hukum berjalan sangat lamban bahkan mungkin pemilu berakhir putusan hukum dari Tokoh yang jadi tersangka belum selesai.
Untuk mengurangi ketegangan dan mencairkannya Sebaiknya PKB dan Denny JA duduk bersama saja. Tidak perlu emosi dihambur – hamburkan untuk saling mengkonfrontir. Rakyat butuh ketenangan, Pemerintah butuh fokus bekerja, DPR RI mungkin masih sibuk dengan RUU yang belum diundang – undangkan.
Memang setiap kita boleh mengapresiasikan kemampuan,kelebihan dan kecerdasan kita karena memang itu ciri Negara Demokrasi,namun jangan pula Demokrasi yang sedang kita bangun bersama ini sampai lari dari tujuannya yang sesungguhnya.
Merayakan Demokrasi sebagai Pesta 5 Tahunan sangat perlu. Rakyat sebagai Pelaku Demokrasi harus bergembira dan kegembiraan itu janganlah diganggu dengan hal – hal yang berpotensi menghilangkan kegembiraan itu sendiri. Kita tak ingin Pemilu menjadi penyebab disintegrasi, pembelahan, perpecahan Anak Bangsa. Tentu hal ini menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, penyelenggara, peserta pemilu, Lembaga Survey dan Tokoh Nasional maupun Lokal.
Andi Naja FP Paraga
Pemerhati Sosial