STRATEGIC ASSESSMENT. Rusia dibikin kalang kabut dengan serangan drone Ukraina ke wilayah pendudukan Krimea. Kementerian Pertahanan Rusia mengumukan adanya serangan pesawat tak berawak (drone) skala besar yang berlangsung di Krimea. Sejauh ini, menurut Kemenhan Rusia, 19 drone berhasil ditembak jatuh. Namun ledakan masih terdengar di Novofedorivka, Saky, Yevpatoriya, Dzhankoi, dan Balaklava. Sumber Telegram Rusia mengklaim sejumlah besar drone menyerang sasaran di sekitar wilayah tersebut.
Rinciannya masih berkembang tetapi video yang diunggah ke media sosial menunjukkan ledakan dan suara droe. Sementara lebih dari 20 ledakan diduga terekam di berbagai kota di semenanjung. Krimea menjadi markas sejumlah instalasi militer Rusia dan makin sering diserang ketika Ukraina berupaya menganggu kiriman logistik dan peralatan Rusia.
Dinas Keamanan Ukraina (SSU) mengatakan kepada Ukrainska Pravda bahwa serangan terhadap markas Armada Laut Hitam Rusia di dekat Sevastopol telah menghancurkan personel dan peralatan militer pada dini hari tanggal 20 September. Pekan lalu serangan rudal Ukraina merusak parah kapal perang dan kapal selam Rusia di dok kering Sevastopol.
Selain itu, alasan Krimea jadi target serangan Ukraina karena menjadi lokasi jembatan Kerch yang menghubungkan ke daratan Rusia. Oleh karena itu dengan serangan yang bertubi-tubi ke wilayah Krimea, pihak Ukraina berharap dapat meredam mobilitas militer Rusia.