STRATEGIC ASSESSMENT. Asisten Deputi Utusan Khusus Presiden (UKP), Achmad Yakub, mengatakan distribusi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di wilayah Papua harus dievaluasi, karena 12.849 ton yang dipasok ke sana belum mampu mengatasi krisis kelaparan.
Aspek yang perlu dipertimbangkan adalah penyediaan CPP harus sesuai dengan kebutuhan lokal, seperti pemanfaatan umbi-umbian yang ada di wilayah tersebut. Sinergi yang kuat antara berbagai kementerian dan lembaga (K/L) juga diperlukan untuk mengatasi situasi darurat tersebut.
“Bantuan pangan, obat-obatan, dan pakaian merupakan langkah awal yang penting dalam jangka pendek. Sedangkan upaya jangka menengah dan panjang adalah mengambil tindakan yang memastikan situasi seperti ini tidak terulang di masa depan,” katanya.
Salah satu langkah penting adalah memperkuat budaya lumbung pangan masyarakat, di mana setiap anggota masyarakat turut berkontribusi dalam upaya menjaga ketersediaan pangan. Upaya mitigasi perubahan iklim juga menjadi aspek yang sangat krusial, melalui riset dan pengembangan tanaman pangan yang dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi cuaca ekstrem, baik itu dingin maupun panas.
Berkaitan dengan kondisi tanggap darurat, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mengatakan sebanyak total 25 ton bantuan disalurkan untuk masyarakat terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Bantuan tersebut merupakan akumulasi dari bantuan Kemensos 15,1 ton, Panglima TNI 8 ton, PT Freeport lebih dari 2 ton.
“Penanganan bencana secara bersama dengan berbagai pihak. Kami tidak bisa sendiri, kami dibantu TNI, para rohaniawan di daerah sana,” kata Mensos, di Jakarta, Kamis (3/8).
Dia memastikan penyaluran berlangsung aman dan kondusif. Meskipun ada kekhawatiran soal risiko keamanan, tapi komunikasi dengan tokoh agama terus dijalin agar penyaluran dapat segera dilaksanakan.
“Saya sampaikan kita harus cepat, mengingat warga sudah kondisi kelaparan dan musim dingin lagi. Saya menyampaikan itu kami dibantu oleh TNI untuk percepatannya,” tegas Risma.