STRATEGIC ASSESSMENT. Keputusan pemerintah dan PSSI menunjuk Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah menjadi venue untuk babak semifinal dan final ajang Piala Dunia U-17 disoroti. Pelaksanaan laga puncak event olahraga itu di luar Jakarta diduga untuk mendukung salah satu bakal Capres 2024, yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. “Kelihatan sekali diatur oleh @erickthohir, @PSSI, @FIFAcom, dan @jokowi untuk jadikan World Cup FIFA U17 ajang kampanyenya @ganjarpranowo kan,” tulis salah satu netizen @Seren***.
Warganet itu menyebut, kesempatan itu akan digunakan Ganjar untuk menonton dan sekaligus memoles citra dirinya.
“Pak Gubernur yang tidak mungkin melewatkan kesempatan ini dengan menolak final di Jateng. #NgakaliSuporter,” ungkapnya.
Warganet lainnya, Jhon Sitorus menyebut, stadion Manahan Solo sudah sangat tepat jika dijadikan sebagai vanue untuk final Piala Dunia U-17. “Pilihan yang tepat. Stadion Manahan Solo memang stadion yang paling SIAP untuk menggelar piala dunia,” ucapnya di akun @Miduk17.
Tambahnya, kesiapan itu bisa dilihat dari akses stadion yang bisa didapatkan dari segala arah.
Bukan hanya itu, kata Jhon, namun juga Manahan Solo telah memenuhi standar FIFA. Rumput yang standar internasional serta ramah terhadap difabel. “Aksesnya bisa dari segala arah, stadion kelas FIFA, rumputnya kelas FIFA bukan standar kabupaten, ramah difabel dan kuliner yang banyak,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua umum PSSI, Erick Thohir memastikan Stadion yang akan menjadi venue untuk babak semifinal dan final ajang Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Indonesia.
Untuk kedua babak itu kabarnya akan berlangsung di Surakarta dengan dua Stadion yakni Stadion Manahan untuk menggelar babak semifinal dan final.
“Stadion untuk semifinal dan final Piala Dunia U-17 di Surakarta. FIFA akan hadir akhir bulan mengecek seluruh fasilitas stadion yang diusulkan,” kata Erick Thohir dikutip dari laman resmi PSSI.
Mantan Presiden klub Inter Milan ini menyebut alasan memilih Stadion Manahan sebagai tuan rumah babak semifinal dan final harus menjadi motivasi bagi para peserta seleksi, apalagi menurut talenta muda Indonesia punya potensi besar.
Agar dalam tahapan seleksi ini menampilkan hal terbaik agar terpilih menjadi bagian dari skuat tim U-17. “Sejarah diciptakan oleh kalian, masa depan bangsa yang ikut diseleksi. Ayo menjadi bagian dalam sejarah ini, buktikan diri kalian agar nanti masuk seleksi,” terangnya.
“Anak muda Indonesia kalau dibimbing dan diberikan kesempatan, mereka akan bangkit, Insya Allah ada jalan,” tuturnya. Untuk stadion pembukaan Piala Dunia U-17, Erick masih melakukan seleksi terhadap sejumlah stadion.
Erick menyampaikan proses seleksi yang sudah berlangsung di tujuh kota berjalan dengan baik.
“Seleksi berjalan lancar dan saya pastikan tidak ada pemain titipan, kita memberikan sebesar-sebesarnya kesempatan kepada talenta yang ada, kita serius mempersiapkan ini, tidak hanya untuk U-17 tahun ini, tapi juga untuk U-20 untuk 2025. Kita tidak mungkin membentuk tim yang tangguh dengan program jangka pendek saja,” pungkasnya.