STRATEGIC ASSESSMENT. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merinci ada delapan proyek strategis nasional (PSN) di bawah kementeriannya yang tidak selesai di 2024. Basuki menyebut seharusnya proyek-proyek tersebut rampung paling telat semester I 2024. Namun, kemungkinan akan molor penyelesaiannya ke semester II tahun depan.
Rincian 8 proyek yang tidak akan selesai di semester I 2024 itu terdiri dari 5 bendungan dan 3 jalan tol di seluruh wilayah Indonesia. Adapun 5 bendungan tersebut, yakni Bendungan Bener di Jawa Tengah, Bendungan Lau Simeme di Sumatra Utara, Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat, Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo, dan Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu, 3 proyek jalan tol yang dimaksud adalah Tol Serang-Panimbang, Tol Patimban, dan Tol Semarang-Demak. “Sedang dibikin suratnya oleh sekjen karena kalau enggak ada dispensasi, multi year contract (MYC)-nya tidak akan keluar,” tutup Basuki.
Selain 8 PSN di bawah tanggung jawab Basuki, ada juga proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya yang nasibnya tidak jelas. Bahkan, proyek nasional ini terancam didepak dari daftar PSN yang dikebut Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan rencana mengeluarkan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari daftar PSN 2020-2024 sesuai surat permintaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kendati, permintaan tersebut masih perlu restu Jokowi.
“Kemenhub ajukan ke kami untuk didrop saja Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini, tapi kami masih evaluasi dulu dan kami juga masih menunggu presentasi dari teman-teman Kemenhub terlebih dahulu,” ungkap Wahyu.
Wahyu juga menyebut proyek nasional lain yang dipastikan akan dikeluarkan dari PSN, yaitu Pelabuhan Ambon. Alasannya karena tak ada investor yang mau masuk ke proyek tersebut.
Sementara, bakal Capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan memastikan akan melanjutkan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), jika dirinya terpilih menjadi presiden.
Hal itu dikatakan Anies saat berkunjung ke Jambi. Diketahui, Anies hari ini diundang memberikan pidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) yang digelar di Balairung Universitas Jambi (Unja). Anies menuturkan, bahwa semua program yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bakal menjadi prioritasnya jika terpilih presiden. Tak tekecuali proyek JTTS.
“Kalau dicek apakah pembangunan jalan tol itu dimulai tahun 2014? tidak juga. Apakah subsidi BBM dimulai 2014? tidak. Apakah jembatan dan bandara dimulai 2014? tidak. Jika itu (JTTS) dirasakan manfaatnya, itu akan diteruskan, pasti!,” kata Anies Baswedan.
Hanya saja, kata Anies, saat ini dilanjutkan dirinya ingin ada unsur pemerataan yang harus ditingkatkan. Pemerataan yang dimaksud, kata dia, pemerataan pintu exit tol. Yaitu, perlu diperbanyak berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan berdasarkan kebutuhan pengembang tol.
Untuk diketahui, Jalan Tol Trans Sumatera adalah proyek pembangunan jalan tol yang telah dirancang sejak zaman SBY kemudian direalisasikan pada era Presiden Jokowi. Jalan tol ini rencananya menghubungkan Lampung sampai Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.840 km. Ada empat tahap proyek untuk menyambungkan keseluruhan. Namun sejauh ini baru tahap 1 yang sudah beroperasi.