STRATEGIC ASSESSMENT. Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis simulasi tiga bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024. Hasilnya, duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir menempati posisi teratas. Apa kata PAN? Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyambut gembira hasil survei tersebut. Dia menilai hasil survei tersebut pertanda keduanya mendapat respons positif dari masyarakat.
“PAN merasa senang dan bergembira jika hasil survei LSI yang menempatkan paslon Ganjar-Erick berada di puncak nilai tertinggi dibandingkan dengan simulasi paslon lainnya. Hal itu dapat dikatakan bahwa Ganjar-Erick mendapatkan respons positif dari masyarakat pemilih,” kata Viva saat dalam keterangannya.
Viva menilai ada beberapa faktor yang membuktikan duet Ganjar dan Erick Thohir dipandang positif masyarakat. Alasan pertama yakni Ganjar dan Erick Thohir punya basis sosial berbeda.
“Basis sosial Mas Ganjar dan Mas Erick itu berbeda, sehingga jika digabungkan akan berpotensi menambah area dukungan suara,” ucapnya. Kemudian, Viva menyebut basis pendukung keduanya juga berbeda. Menurutnya, Ganjar didukung nasionalis dan milenial, sedangkan Erick Thohir didukung pengusaha, profesional hingga santri.
“Dalam perspektif ideologi, Mas Ganjar yang memiliki basis militan pemilih yang memiliki karakter nasionalis, milineal, kemudian Mas Erick yang memiliki basis dukungan pengusaha, profesional, santri, dan Gen Z, bila digabungkan akan menambah nilai elektoral,” ujar dia.
Selain itu, Viva menyebut Ganjar dan Erick Thohir merupakan anak buah Presiden Jokowi. Keduanya, kata dia, punya kedekatan pribadi dengan Presiden Jokowi.
“Ganjar-Erick itu ‘orangnya Jokowi’, yang memiliki kedekatan pribadi dengan Presiden Jokowi. Masyarakat percaya bahwa jika disimulasikan maka paslon Ganjar-Erick ini yang akan dapat melanjutkan kinerja dan memperbaiki pemerintah saat ini,” tuturnya.
“Meskipun menempati puncak elektoral, Ganjar-Erick masih belum sepenuhnya mendapatkan Jokowi effect karena persoalan Jokowi effect juga terbelah ke Prabowo Subianto. Jika pada saatnya nanti Jokowi effect fokus diarahkan ke Ganjar Pranowo maka elektabilitasnya akan memiliki trend kenaikan,” lanjutnya.
Seperti diketahui, survei ini digelar selama periode 1-8 Juli 2023. Metode survei menggunakan multistage random sampling, melibatkan 1.242 responden yang dipilih melalui nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Sementara itu, margin of error survei diperkirakan ±2,8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Dalam survei tersebut, LSI memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.
Berikut rincian elektabilitas pasangan capres 2024 berdasarkan hasil survei LSI: Ganjar Pranowo-Erick Thohir 34%; Prabowo-Muhaimin 30,7% dan Anies Baswedan-Khofifah 21%.
Gibran Rakabuming Raka memulai jadi juru kampanye (jurkam) Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP pada Pemilihan Presiden 2024. “Besok, Sabtu saya sudah mulai muter. Kalau besok Sabtu sudah keluar wilayah, keluar provinsi,” kata Gibran di Solo, seperti dikutip dari Antara. Meski demikian, ia belum menjelaskan terkait agenda yang dilakukan pada kegiatan keliling tersebut. Ia mengatakan hingga saat ini jadwal belum keluar. Terkait agenda tersebut, ia juga masih menunggu arahan dari partai. Termasuk arahan untuk relawan Gibran, ia akan mengikuti arahan dari partai.
“Kalau ada arahan pasti kami arahkan. Relawan kan kemarin saya sudah bilang, ada dua pilihan (Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto,Red.),” katanya.
Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan relawan Gibran akan memberikan dukungannya kepada Ganjar.
Sementara itu, terkait dengan kemungkinan kolaborasi dengan putra Ganjar Pranowo, Alam Ganjar yang juga ditunjuk sebagai jurkam ayahnya, ia belum dapat memastikan.
Partai Bulan Bintang (PBB) akan mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah melihat tanda-tanda arah politik PBB sebelumnya.
Wasekjen PKB, Syaiful Huda, mengapresiasi rencana deklarasi oleh PBB tersebut. Dia mengucapkan terima kasih akhirnya PBB memilih Prabowo dibandingkan calon lainnya. “Memang sudah terlihat Pak Yusril (Ketum PBB) waktu itu silaturahmi beberapa kali, silaturahmi ke Gerindra. Semacam ada kesamaan visi gitu waktu silaturahmi disampaikan,” kata Huda, saat dihubungi, Minggu (16/7/2023). Menurut Huda, Yusril merupakan tokoh yang berpengalaman di dunia politik. Pilihan Yusril untuk mendukung Prabowo pasti didasari alasan yang kuat.
“Pak Yusril yang makan asam garam politik lama, saya kira Pak Yusril punya pertimbangan yang cukup detail kenapa memilih Prabowo,” katanya.
Meski begitu, Huda belum mengetahui seberapa besar pengaruh PBB dalam memenangkan Prabowo dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). “Kita lihat nanti seperti apa terkait dengan efek elektoral bergabungnya PBB ke koalisi,” katanya. PBB akan mendukung bakal calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, pada 30 Juli mendatang. “Insya Allah Minggu tanggal 30 Juli 2023 (deklarasi dukungan ke Prabowo),” kata Sekjen PBB, Afriansyah Noor.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) ini mengatakan deklarasi tersebut dilakukan dalam acara perhelatan Hari Lahir (Harlah) ke-25 PBB. Afriansyah menuturkan acara tersebut akan digelar di Jakarta.
“Kami akan memperingati Harlah PBB ke-25 dan mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto,” ujarnya. Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyoroti hasil survei Indostrategic yang menunjukkan 56,6 responden tidak akan mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024.
Survei tersebut dilakukan pada periode 9-20 Juni 2023. Metode yang digunakan Multi-Stage Random Sampling dengan melibatkan sampel 1400 responden di 38 provinsi. Survei itu disebut dilakukan melalui face to face interview dan Margin of Error (MoE) 2,62 persen.
Merespons hasil survei itu, Jazilul pun menyatakan dari hasil survei itu, jika memang benar maka capres yang didukung Jokowi bisa kalah di kontestasi pemilu nanti.
“Jadi 56 persen dari responden atau kalau disebut tidak akan mengikuti arahan Pak Jokowi terkait dengan Pilpres. Itu kalau diambil mafhum mukhalafahnya, maka yang didukung Pak Jokowi, ya kalah, kira-kira begitu,” kata Jazilul dalam diskusi pemaparan hasi survei Indostrategic yang bertajuk Keberlanjutan vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024, Jakarta.
Dalam survei Indostrategic itu, responden yang menyatakan akan mengikuti arahan Jokowi hanya 19 persen. Oleh karena itu, Jazilul menilai survei ini menggambarkan banyak masyarakat yang mulai tak terpengaruh dari pihak luar terkait pilihan capres.
“Ini menunjukkan bahwa apapun yang diputuskan di elite—apakah parpol termasuk king maker atau elite politik—setidaknya dalam hasil survei itu mendapatkan penolakan dari masyarakat,” ujar pria yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua MPR tersebut.
“Artinya tidak diikuti masyarakat punya nalar sendiri,” lanjutnya.
Jazilul menambahkan, hasil survey Indostrategic ini seperti menggiring opini bahwa yang didukung Pak Jokowi akan kalah.
“Sebab temuannya 56% pemilih tidak mengikuti perintah Pak Jokowi,” katanya
Sebelumnya, sejumlah pengamat menyebut Jokowi berpotensi menjadi king maker pada Pilpres 2024. Capres yang didukung oleh Presiden dua periode RI itu disebut akan mendapat keuntungan.
Namun, hingga kini belum ada pernyataan secara eksplisit dari Jokowi terkait capres yang didukungnya, meski dia terang-terangan melakukan cawe-cawe.
Pada acara Bulan Bung Karno, Jokowi hanya memberi semangat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sesama kader PDIP. Padahal, Ganjar capres yang diusung oleh partainya.
Di sisi lain, Jokowi juga makin intens bertemu Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam sebulan terakhir. Sejumlah pengamat menyimpulkan Jokowi diam-diam mendukung pria yang menjadi pesaingnya dalam dua pilpres terakhir itu.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengutus tim berisikan tujuh orang untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Menurut Hasto, tim tujuh bentukan Jokowi itu punya rekam jejak yang mumpuni. “Setelah bertemu Presiden, karena beliau menugaskan tim komunikasinya yang dikenal sangat andal dan piawai dan betul-betul memahami bagaimana kepemimpinan Pak Jokowi,” ucap Hasto di acara pelatihan Juru Kampanye Ganjar, Jakarta. Namun, Hasto tak mengungkap tujuh nama tersebut. Dia menyebut PDIP akan bergerak cepat mengerahkan sejumlah unsur relawan untuk memenangkan Ganjar.
Adapun di kegiatan pelatihan juru kampanye itu, ada 300 perwakilan partai koalisi pendukung Ganjar dan sejumlah relawan serta 150 perwakilan relawan. Hasto menyebut acara tersebut merupakan instruksi langsung dari Jokowi.
“Pak Presiden mengatakan harus ada grand strategy, baik di dalam komunikasi, di dalam membangun visi dari Pak Ganjar Pranowo,” kata dia.
Sejumlah nama penting bakal mengisi kegiatan yang digelar selama tiga hari. Beberapa di antaranya merupakan nama populer yang disebut-sebut masuk dalam bursa tim pemenangan Ganjar Pranowo. Mereka di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa, Ketua Kadin Arsjad Rasjid. Lalu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan sejumlah elite perwakilan partai koalisi juga akan mengisi materi.
“Jadi, kolaborasi parpol pengusung Pak Ganjar Pranowo dan sukarelawan ini dengan memberikan pembekalan ini diharapkan pergerakan secara serentak, baik di udara maupun di darat dan juga pergerakan dengan kekuatan doa itu akan dilakukan secara bersama-sama,” ucapnya.
Sementara itu, di tahun 2019, usai terpilih sebagai Presiden periode kedua, Jokowi menunjuk tujuh orang untuk membantunya menyusun kabinet pemerintahan periode 2019-2024.
Tujuh orang yang membantu Jokowi itu, yakni Pratikno, Pramono Anung, Moeldoko, Retno Marsudi, Soekardi Rinakit, Ari Dwipayana, dan Alexander Lay. Mereka diberi tugas khusus oleh Jokowi untuk membantunya selama kabinet belum terbentuk.
Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara soal sejumlah petinggi partainya hadir dalam acara Apel Siaga Perubahan yang digelar Partai NasDem di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Minggu (16/7). Airlangga menganggap biasa kedatangan elite Golkar ke acara NasDem. Ia menyebut Ketua Umum NasDem Surya Paloh merupakan mantan kader partai beringin. Beberapa petinggi Golkar yang hadir di acara NasDem yakni Ketua DPP Golkar Christina Aryani, Rizal Mallarangeng, dan Supriansa.
Saat ditanya apakah kedatangan petinggi Golkar itu sinyal untuk berkoalisi dengan NasDem, Airlangga tak menjawab secara tegas. Airlangga juga tak secara gamblang memberi tahu Golkar saat ini akan merapat ke gerbong mana.
Namun demikian, Airlangga membandingkan kedekatan dirinya dengan Surya Paloh, Prabowo Subianto, dan capres usungan PDIP Ganjar Pranowo.
Airlangga mengungkapkan kedekatan dirimya dengan Surya Paloh dan Prabowo karena keduanya sempat di Golkar. Sementara dengan Ganjar, ia sama-sama alumni Universitas Gajah Mada (UGM).
“Kalau ini [Ganjar] teman dari dulu, karena dekat sinyalnya tinggi, kalau jauh sinyalnya roaming,” ujarnya.
Sementara itu, Ganjar juga mengatakan dia sudah berkomunikasi sejak lama dengan Airlangga. Sebagai alumni UGM, Ganjar merupakan ketua keluarga alumni UGM (Kagama) dan Airlangga anggota.
“Kalau saya ke beliau hari ini ke Menko ya saya anak buahnya Airlangga. Tapi kalau di UGM beliau anak buah saya karena ketua alumninya saya,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani, Rizal Mallarangeng dan Supriansa, menghadiri acara Apel Siaga Perubahan yang digelar Partai NasDem di GBK, Senayan, Minggu (16/7).
Christina mengungkap alasan Golkar hadir dalam agenda tersebut sebagai bentuk penghargaan atas undangan yang dilayangkan Partai Nasdem.
Terlebih acara itu bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang sebelumnya berkiprah di Partai Golkar selama kurang lebih 42 tahun.
Presiden Partai Keadilan Sosial (PKS) Ahmad Syaikhu berharap Partai Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
Survei terbaru dilakukan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI). Ini terkait bakal calon presiden (capres) yang menjadi pilihan milenial kampus. Dari hasil survei, Ganjar Pranowo mengungguli dua calon lain yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan bacapres Anies Baswedan.
“Dari semua indikator yang diukur, Ganjar unggul dengan angka 36,18% Prabowo Subianto mendapat nilai 33,75%, dan Anis Baswedan mendapat nilai 30,07%,” ujar Direktur LPI Boni Hargens, akhir pekan.
Survei merujuk sejumlah indikator. Mulai dari rekam jejak, integritas, kompetensi, skill, leadership, nasionalisme, dan keselarasan dengan leadership Presiden Jokow Widodo (Jokowi).
Di rekam jejak misalnya, Ganjar unggul dengan angka 37,44%, disusul Prabowo 34,3% dan Anies 28,18 %. Di sisi integritas, Ganjar 36,27 %, Prabowo Subianto 33,93 % dan Anies 29,80%. Survei ini sendiri dilakukan pada 5 sampai 11 Juli 2023. Milenial kampus yang dimaksud dalam survei merupakan kelompok anak muda yang berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3).
Mereka memiliki rentang umur dari 27 tahun sampai 42 tahun. LPI mengklaim mereka secara sadar dan aktif mengamati isu nasional dan memiliki pandangan mandiri terhadap isu-isu politik yang terjadi menjelang pemilu 2024, setidaknya selama semester pertama tahun 2023.
Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling. Di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel adalah berdasarkan berdasarkan pengelompokkan milenial dari setiap kampus di kota atau provinsi.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 700 responden. Margin of error sebesar 2,8% pada tingkat kepercayaan ± 97,2%. Lembaga Indostrategic meluncurkan hasil survei elektabilitas. Namun bukan galon melainkan partai politik menjelang Pemilu 2024.
Hasilnya, elektabilitas PDI Perjuangan masih bertengger di posisi pertama. Lalu disusul Partai Golkar hingga PKB bersaing ketat. Hasilnya PDIP 21,7%, Gerindra 15,2%, Golkar 10,8%, Demokrat 10,2%, PKB 9,8%, NasDem 8,4%, PKS 7,7%, PAN 2,8%, PPP 2,6%, PSI 0,6%, Perindo 0,6%, Hanura 0,2%, Partai Buruh 0,2%, PBB 0,1%, Garuda 0,1%, Partai Ummat 0,1%, PKN 0,0%.
Survei dilakukan pada 9-20 Juni 2023. Teknik pengambil sampel survei ini yakni multi-stage random sampling. Terdapat 1.400 responden dari 38 provinsi dari seluruh Indonesia yang mempunyai hak memilih atau sudah menikah. Teknik pengambilan data dalam survei ini adalah wawancara tatap muka, margin of error 2,62%.
“PDIP masih teratas, diikuti Gerindra posisi kedua,” ujar Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam. SMRC mempublikasikan survie 13 Juli lalu. Terungkap bagaimana Ganjar Pranowo mencapai 73% suara, sementara Anies Baswedan 61% dan Prabowo Subianto 59%.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani menjelaskan bahwa survei SMRC yang dilakukan pada Mei 2023. Ini menunjukkan secara umum ada 33% yang menyatakan masih sangat atau cukup besar kemungkinan untuk mengubah pilihan presiden, dengan 64% tidak dan 3% belum menjawab.
“Jika perbedaan pemilih kuat dan lemah signifikan di masing-masing calon, maka perubahan-perubahan atau suara swing akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perolehan akhir dalam kontestasi ini,” jelas pendiri SMRC tersebut seperti dikutip siaran pers. LSI merilis juga merilis surtei 11 Juli lalu. Hasilnya, Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di survei bakal capres 2024.
Target populasi survei LSI adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional. Survei dilakukan pada 1-8 Juli 2023.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Responden awalnya diberikan pertanyaan. Yakni “jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?”. Hasilnya Prabowo Subianto mendapat 35,8%. Sementara Ganjar Pranowo 32,2% dan Anies Baswedan 21,4%.
“Prabowo unggul 3,6%. Sudah cukup bagus tapi belum mencapai dua kali margin of error,” ucapnya.
Berdasarkan tren, nama Prabowo mengalami peningkatan dari sebelumnya 30,3% pada April lalu menjadi 35,8% pada Juli. Nama Ganjar juga mengalami peningkatan dari April lalu 26,9% menjadi 32,2% pada Juli.
Sedangkan nama Anies mengalami penurunan dibanding April lalu. Dari 25,3% menjadi 21,4% pada Juli.
“Terjadi tren penguatan dukungan kepada Prabowo, secara konsisten sejak Januari 2023 sampai sekarang,” ucap Djayadi.
“Yang menarik juga adalah Anies juga mengalami penurunan,” imbuhnya.