STRATEGIC. ASSESSMENT. Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Manusia senantiasa dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Jamaah). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian membicarakan orang-orang yang sudah mati kecuali dengan pembicaraan yang baik.” (HR. Nasa’i). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian kagum terhadap amal perbuatan seseorang sebelum kalian melihat bagaimana akhir dari amalnya.” (HR. Ath Thabrani).
Dari Uqbah bin Amir r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian memaksa orang-orang yang sedang sakit dari kalian untuk makan dan minum, karena sesungguhnya Allah-lah yang memberi mereka makan dan minum.” (HR. Al Hakim). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah engkau berdebat dengan saudaramu dan janganlah pula bergurau yang menyakitkannya, jangan pula engkau menjanjikan kepadanya suatu janji lalu engkau mengingkarinya.” (HR. Turmudzi). Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Rasa kasih sayang tidaklah dicabut melainkan hanya dari orang yang celaka.” (HR. Ibnu Hibban).
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “La haula wa la quwwata illa billah (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah), kalimat ini merupakan penawar bagi sembilan puluh sembilan macam penyakit, yang paling ringan adalah kesusahan.” (HR. Ibnu Abud Dunya). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian menakut-nakuti orang muslim, sesungguhnya menakut-nakuti orang muslim itu merupakan perbuatan aniaya yang besar.” (HR. Ath Thabrani). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada puasa bagi orang yang puasa selama-lamanya. Dalam riwayat lain, ‘Tiada puasa dan tiada berbuka.'” (Muttafaq ‘Alaih).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian berteman dengan seseorang yang tidak menghargaimu seperti penghargaanmu terhadap dirinya.” (HR. Abu Nu’aim). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian memukul hamba sahaya wanita kalian hanya karena memecahkan wadah milik kalian, karena sesungguhnya wadah tersebut memiliki ajal, sama dengan ajal manusia.” (HR. Abu Nu’aim). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kamu menampakkan rasa senang karena musibah yang menimpa saudaramu, karena hal itu menyebabkan Allah mengasihinya dan menimpakan musibah terhadap dirimu.” (HR. Turmudzi).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah seseorang diantara kalian mengharapkan mati. Apabila ia seseorang yang berbuat baik, mudah-mudahan kebaikan makin bertambah. Dan bilamana ia seorang yang berbuat keburukan, mudah-mudahan ia bertobat.” (HR. Bukhari). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah seseorang diantara kalian mengharapkan mati karena musibah yang menimpa dirinya. Apabila tidak ada jalan lain baginya kecuali mengharapkan mati, maka hendaknya ia berdoa, ‘Allahumma ahyani ma kanatil hayatu khairan li wa tawaffani ma kanatil wafatu khairan li (Ya Allah, hidupkanlah aku jika hidup lebih baik bagi diriku, dan wafatkanlah aku jika wafat lebih baik bagi diriku).'” (HR. Jamaah). Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah seseorang menyuruh orang lain berdiri dari majelisnya, lalu ia sendiri duduk di tempatnya, akan tetapi memencarlah dan luaskanlah tempat duduk kalian.” (Muttafaq ‘alaih).
Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seorang hakim tidak boleh memutuskan perkara orang yang bersengketa sedang ia dalam keadaan marah.” (HR. Bukhari). Dari Abi Dzarr r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada akal seperti kebijaksanaan, tiada ‘wara seperti mencegah diri, dan tiada keutamaan seperti akhlak yang baik.” (HR. Ibnu Majah). Dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seseorang diantara kalian belum dikatakan benar-benar beriman sebelum ia mencintai diriku lebih daripada kecintaannya terhadap anak-anaknya, kedua orang tuanya, dan semua manusia.” (HR. Syaikhan).