STRATEGIC ASSESSMENT. Shin Tae-yong resmi mengambil alih kursi pelatih Timnas Indonesia U-23, untuk memperkuat tim ini Shin bisa memboyong sejumlah pemain yang sedang berkarier di luar negeri. Seperti diketahui, PSSI telah mengambil keputusan untuk menggeser posisi Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 kepada Shin Tae-yong. Shin lantas dihadapkan dengan sejumlah agenda salah satunya Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Indonesia berada di Grup K bersama Turkmenistan dan Taiwan.
Lantas, pemain abroad mana saja yang bisa dibawa Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23? Untuk memperkuat lini belakang, Shin Tae-yong bisa memanggil jasa Elkan Baggott ke Timnas Indonesia U-23. Pemain Ipswich Town tersebut punya banyak pengalaman bermain di bawah arahan Shin. Meski usianya baru 20 tahun, Elkan sudah kenyang pengalaman bermain di level atas. Kehadirannya tentu akan sangat membantu lini belakang.
Sama seperti Struick, Ivar Jenner yang belum lama ini menyandang status WNI itu sudah dijajal kemampuannya oleh Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia. Dari dua pertandingan yang sudah dilakoni Juni lalu, Ivar Jenner terbilang cukup mumpuni untuk mengisi lini tengah Timnas Indonesia U-23 nanti. Kualitas dan kemampuan Sturick sudah terlihat sejak dibawa oleh Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia senior di dua laga FIFA Matchday Juni lalu. Pemain ADO Den Haag tersebut punya kualitas mumpuni untuk mengisi lini depan Timnas Indonesia U-23. Meski belum mencetak gol, pemain 20 tahun itu punya kontribusi yang besar.
Tentu saja nama pemain satu ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Kehadiran Marselino Ferdinan bisa sangat membantu Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-23. Pemain KMSK Deinze tersebut selalu menjadi andalan Shin di berbagai level timnas, bahkan ia bisa mencuri tempat utama di Timnas Indonesia. Sebuah keuntungan buat Shin Tae-yong yang berani memotong dua generasi di Timnas Indonesia karena punya banyak stok pemain muda.
Pratama Arhan salah satunya yang kini bermain di Tokyo Verdy. Arhan bisa menjadi opsi paling utama untuk mengisi sektor bek kiri Timnas Indonesia U-23, ia sudah menjadi kepercayaan Shin di Timnas senior.
Sementara, eks rekan Pogba terang-terangan bilang ingin bela Timnas Indonesia. Ilias Alhaft, yang memiliki darah Indonesia, pernah bermain dengan Mathias Pogba, kakak dari Paul Pogba, ketika membela Sparta Rotterdam.
Ilias Alhaft telah menjadi pembicaraan di kalangan pencinta sepakbola Indonesia belakangan. Pasalnya, penyerang berusia 26 tahun itu mengibarkan bendera merah-putih dalam perayaan keberhasilan Almere City promosi ke kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, pada akhir musim 2022-2023. Alhaft kemudian berlibur ke Indonesia hingga didekati oleh Hamdan Hamedan, staf ahli Kemenpora untuk pemain diaspora. Belakangan, Alhaft mengutarakan keinginannya agar dinaturalisasi. Hal ini dikatakan olehnya ketika berbicara kepada Yussa Nugraha di kanal YouTube-nya.
“Saya membawa bendera Indonesia karena itu bagian dari diri saya, jadi karena saya bangga juga sebagai orang Indonesia,” ujar Ilias Alhaft, dikutip dari kanal YouTube Yussa Nugraha. “Saya tidak melakukan itu karena ingin dilihat atau diperhatikan semua orang. Saya hanya ingin melakukan itu untuk diri sendiri,” lanjutnya.
“Tapi, kalau itu tanda buat saya memperlihatkan bahwa saya terbuka untuk Timnas Indonesia, tentu saya terbuka untuk membela Timnas Indonesia,” jelas Ilias Alhaft. Sebelum bermain untuk Almere City, Ilias Alhaft merupakan pemain Sparta Rotterdam. Di sana, dia berada dalam satu klub dengan Mathias Pogba, yang merupakan kakak dari gelandang ternama Prancis yang membela Juventus, Paul Pogba.