STRATEGIC ASSESSMENT. Isu seputar kondisi Jakarta International Stadium (JIS) berkembang sangat liar dalam dua pekan terakhir. Salah satunya adalah adanya kabar di media sosial yang menyebut butuh anggaran Rp5 triliun hanya untuk memperbaiki kualitas rumput stadion.
JIS ramai dibahas lantaran menjadi salah satu dari delapan stadion kandidat venue pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Nah, polemik lawas soal apakah JIS sudah standar FIFA atau belum, kembali mencuat ke permukaan. “Saya melihat banyak isu-isu di media sosial yang sangat tidak benar. Saya sangat terganggu ketika JIS dibangun dengan angka Rp4,5 triliun lalu mau direnovasi (rumputnya) Rp5 triliun,” ujar Ketua PSSI, Erick Thohir di Shalva Hotel. “Ini pembohongan publik yang luar biasa. Kalau dibilang anggaran renovasi JIS itu Rp5 triliun, salah,” sambung pria berusia 53 tahun.
Menurut Erick Thohir, keriuhan yang terjadi soal kelayakan JIS sebagai venue Piala Dunia U-17 sudah melenceng terlalu jauh. Bahkan, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menilai debat yang terjadi tidak punya manfaat positif.
“Ini perdebatan yang tidak bermanfaat. Saya di sini menjamin ingin perbaikan sepak bola tidak dalam konteks politik. Ini benar-benar niat baik untuk diperbaiki,” ucapnya.
Erick Thohir juga angkat bicara terkait tuduhan rumput JIS yang diperiksa adalah rumput di luar lapangan, bukan di dalam lapangan. “Saya sudah bilang, jenis rumput itu berbagai macam,” imbuhnya.
“Ada ahlinya, begitu juga menanamkannya. Saya bilang tidak usah diperdebatkan. Rumput yang ditanam di luar lapangan dengan yang di dalam, jenisnya sama. Kenapa yang di luar lapangan bagus? karena sinar mataharinya cukup. Rumput itu hidup karena sinar matahari dan juga air,” ucap Erick Thohir.
Pengamat Sepakbola Ophan Lamara menanggapi kabar yang menyebut Jakarta International Stadium (JIS) belum memenuhi standar FIFA. Menurutnya mustahil stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu tak sesuai standar, mengingat dirancang langsung oleh konsultan asal Inggris. “Kalau bicara tentang stadion, sekali lagi terlalu naif jika kita mengatakan bahwa stadion JIS tidak standar FIFA,” ujar Ophan dalam program Kabar Petang tvOne, seperti dilihat Jumat,7 Juli 2023.
“Karena sejatinya JIS ini bahkan didesain, dirancang, kemudian menggunakan jasa konsultan dari Inggris yang merupakan konsultan pembangunan standar FIFA terbaik, yang direkomendasikan oleh FIFA,” sambungnya.
Beralih ke persoalan rumput yang diklaim tidak sesuai standar FIFA oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Ophan mengatakan rumput tersebut sudah sesuai standar sedari awal digunakan, hanya saja karena jarang digunakan rumput menjadi tak terawat. “Saya tahun lalu dua kali masuk JIS, termasuk pernah menginjak rumputnya dan saya mengatakan kalau menilainya sekarang, setuju bahwa rumput yang ada di JIS tidak layak lagi digunakan apalagi sekelas Piala Dunia U-17,” kata Ophan “Hal itu tidak lebih karena pemeliharaannya minim, mengingat JIS ini satu tahun belakangan tidak pernah digunakan sama sekali. Jadi lebih karena tidak layak karena pemeliharaannya nihil, bukan kualitas dari awal,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bersama dengan Ketum PSSI, Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono pun sempat meninjau langsung kelayakan JIS. Ketiganya sepakat bahwa rumput JIS perlu diganti lantaran dianggap tidak memenuhi standar FIFA. “Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kami evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudahan-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput,” kata Basuki kepada wartawan, Selasa, 4 Juli 2023. Basuki mengungkap Kementrian PUPR akan mengucurkan dana sebesar Rp6 miliar untuk mengganti rumput JIS lama dengan rumput yang memenuhi standar FIFA. “Baru saya tanya tadi rumput ke pak Qamal itu Rp 6 M (anggarannya) satu lapangan. Itu nanti dari PU,” kata Basuki.
Pemerintah berencana untuk mengganti rumput Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, demi menjadi venue Piala Dunia U-17 2023. Mengapa demikian? Kebijakan itu diambil ketika Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) RI, Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, hingga Ketua PSSI, Erick Thohir, mengunjungi JIS pada 4 Juli 2023. Rumput JIS, yang berjenis rumput hibrida alias kombinasi rumput zoysia japonica dengan sintetis, disebut tidak standar FIFA. Perbaikan total menjadi solusi satu-satunya.
Ketua PSSI, Erick Thohir dan Wakil Ketua PSSI, Ratu Tisha Destria, mengungkapkan bahwa rumput JIS ditumbuhi gulma atau tumbuhan pengganggu. Selain itu, PSSI juga meluruskan narasi yang beredar di media sosial yang menuduh bahwa pihaknya bersama pemerintah malah mengecek rumput di luar lapangan JIS, bukan di dalam.
“Jenis rumput itu bermacam-macam. Saya bukan ahlinya. Nanti kalau saya ngomong begini, di media sosial dipotong lagi. Tidak mengerti rumput tapi ngomong rumput. Salah lagi. Karena sepotong-potong,” ujar Erick Thohir.
“Saya sudah bilang, jangan diperdebatkan lagi. Rumput yang ditanam di dalam lapangan dan luar lapangan itu sama. Kenapa yang di luar lapangan bagus? Karena sinar mataharinya cukup.”
“Rumput itu hidup karena sinar matahari dan juga air. Kenapa yang di dalam lapangan tidak maksimal? Karena ada gulmanya,” jelas pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI itu.
Ratu Tisha menjelaskan gulma yang berkeliaran di rumput JIS. “Sebab, kurang sinar matahari. Jadi seperti ada penyakit-penyakitnya, ada gangguan-gangguan karena kebanayakan atau kekurangan sinar matahari,” ucap Tisha.
“Namun, dalam kasus JIS ini, rumputnya kekurangan sinar matahari,” ungkap wanita kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985, tersebut.
Rumput JIS butuh disinari matahari selama delapan jam sehari. Selain gulma, rumput JIS yang ditanam di karpet sintetis, medianya cukup dangkal sehingga akarnya tidak tembus ke bawah. “Makanya, tidak rata, gitu kan? Kalau tidak rata, terus mesti diapakan? Didiemkan? Kalau didiemkan, tidak sesuai. Maka dari itu, harus diperbaiki,” ungkap Erick Thohir.
“Diperbaiki dengan cara apa? Jenis rumputnya disesuaikan dengan jenis rumput yang bisa tumbuh dalam shading atau tidak perlu sinar matahari,” tutur Erick Thohir.
Pemerintah telah menaksir biaya untuk merenovasi rumput JIS sebesar Rp6 miliar. Selain itu, demi membuat stadion berkapasitas 82 ribu ini makin aman dan nyaman, akses pintu VVIP Zona Barat juga bakal dibongkar demi akses bus pemain.