STRATEGIC ASSESSMENT. Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang memiliki 289 rekening atas namanya dan institusi. Mahfud menyebut rekening tersebut saat ini ditelusuri PPATK. “Ya, memang. 256 rekening atas nama Abu Toto Panji Gumilang, Abdu Salam Panji Gumilang. Nama di itu ada enam. Ada Abu Toto, ada Panji Gumilang, ada Abu Salam, pokoknya enamlah,” ujar Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Mahfud mengatakan total rekening atas nama Panji Gumilang itu ada 256. Sedangkan 33 lainnya atas nama institusi. Menurut Mahfud, saat ini PPATK sedang menganalisis ratusan rekening itu. PPATK menelusuri apakah ada dugaan pencucian uang dalam rekening tersebut. “Ini sekarang sedang dianalisis dari sudut PPATK. Apakah ada pencucian uang atau tidak, secepatnya,” katanya. Mahfud menjelaskan alasan PPATK turun tangan adalah ratusan rekening Panji Gumilang itu masuk kategori agak mencurigakan. Karena itu, PPATK menganalisis rekening tersebut. “Kalau agak mencurigakan, makanya diambil oleh PPATK. Sekarang sedang diambil oleh PPATK, agak mencurigakan,” tegas Mahfud.
Mantan Kabareskrim Susno Duadji ikut mengomentari kasus pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang, Selasa (4/7/2023). Pondok Pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini belakangan menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW 9. Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Salat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik. Tak hanya itu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan gaya azan nyeleneh salat jumat yang dikumandangkan oleh santri di Ponpes Al-Zaytun, tampak menggunakan gerakan tangan dan tidak menghadap kiblat.
Sang dedengkot, Panji Gumilang, diketahui memiliki banyak rekening yakni 256 rekening pribadi hingga 30 rekening atas nama Ponpes Al Zaytun. Hal ini dianggap tak lazim oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Susno Duadji, pasalnya perusahaan besar di Indonesia tak memiliki rekening sebanyak itu. Aset dan ratusan rekening dari Panji Gumilang tengah menjadi sorotan karena dinilai tidak wajar. “Sangat itu tidak wajar, karena tidak wajar sudah termasuk dalam kategori untuk pencucian uang. Nah tinggal nanti diusut oleh aparat, ” ujarnya yang dilansir dari Youtube tvOnenews. “Yang pertama oleh PPATK, melacak transaksi itu, dari mana uang itu, kemudian di bank mana, atas namanya pribadi, berapa banyak dan dialirkan kemana duit itu, apakah keperluan yang wajar atau tidak wajar,” ujarnya.
Susno Duadji mengatakan bahwa ini bisa dikategorikan untuk menyembunyikan kemana duit itu dilarikan atau menyembunyikan asal-usul duit tersebut. Soal kepemilikan lebih dari 10 rekening bank sudah patut dicurigai, di mana menurut Susno bahwa hal itu harus dipertanyakan kepada Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). “Kalau sudah 256, kalau banknya dia gunakan hanya 5 bank, berarti 1 bank itu bisa sampai 50 rekening kan, dan sekarang jaman IT paling gampang itu bank mengcollect dalam suatu catatan bahwa Panji Gumilang atau nama lengkap siapa, tercatat di banknya itu punya 50 atau 60 rekening,” ungkapnya. Di mana dari sana, sudah seharusnya Panji Gumilang melaporkan kepada OJK kepada bank Indonesia, atau spesifik lagi melaporkan kepada PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).
“PPATK sudah harus bergerak melacak rekening-rekening tersebut, dan saya yakin PPATK tanpa laporan dari bank karena ini sudah menjadi informasi informasi publik dan ini sangat mengganggu situasi keamanan kita,” imbuhnya. Disinggung soal aliran dana ketika Susno Duadji pada saat masih menjadi Kapolda Jawa Barat tahun 2008, terkait dugaan aliran dana untuk NII. “Kalau waktu saya dulu kan belum mengkait ke Al-Zaytun, baru karena ingin cepat kita lacak baru NII-nya. NII-nya sudah terbukti bahwa kegiatan mereka membentuk negara di dalam negara,” ujarnya. “Mereka membentuk pemerintahan, membentuk Presiden kemudian membentuk Menteri Keuangan, kemudian dia punya Undang-Undang Dasar dia, dia punya bendera dan seterusnya,” terangnya. Menurut Susno Duadji, Panji Gumilang membuat negara di dalam negara, yang artinya perbuatan makar dan dihukum. “Berkas Polda Jawa Barat itu bisa dibuka lagi, ditindaklanjuti lagi,” imbuhnya.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang memenuhi panggilan penyidik Dittipidum Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penistaan agama, Senin (3/7) hari ini.
Pantauan di lokasi, Panji datang sekitar pukul 13.50 WIB dengan dikawal sejumlah pengawal. Kedatangan Panji tersebut menjadi ricuh saat para pengawal Panji menjaga ketat dan melarang awak media mendekat ke Panji untuk meminta keterangan. Saling dorong pun tak terhindarkan.
Panji tak berkomentar sedikit pun. Hanya terdengar teriakan dari pengawalnya yang mengingatkan Panji datang diperiksa hanya sebagai saksi. Sebelumnya, Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan lantaran diduga mengajarkan ajaran menyimpang. Pesantren ini terus menjadi pembicaraan sejak beredar video saf Salat Id campur antara perempuan dan laki-laki pada April lalu.
Buntutnya, Panji dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila Ihsan Tanjung terkait kasus dugaan penistaan agama ke Bareskrim Polri. Laporan terhadap Panji itu terdaftar dengan nomor LP/B/163/VI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 23 Juni 2023.
Panji Gumilang sosok pimpinan pondok pesantren Al Zaytun sedang menjadi sorotan publik beberapa waktu belakangan. Sejumlah kontroversi yang melekat pada sosok Panji Gumilang dianggap memberikan contoh buruk mengenai ajaran agama Islam. Hal tersebut membuat berbagai macam hal mengenai sepak terjang Panji Gumilang menjadi perbincangan hangat publik. Salah satu hal yang menghebohkan yakni beredarnya dugaan rekaman seorang santriwati yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual di ponpes Al Zaytun.
Santriwati tersebut diduga menuntut pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan Panji Gumilang kepada dirinya dalam rekaman yang beredar itu. Dalam video yang beredar tersebut diduga santriwati tersebut meminta agar Panji Gumilang segera memberikan pertanggungjawaban. “Pengin disegerakan Syech,” ucap wanita dalam video yang dikutip dari TikTok @ustadi05 pada Senin (3/7).
“Jangan ngomong segera. Ada segera yang jelek, ada yang lebih baik. Buyar semuanya ma’had ini kalau disegerakan,” jawab pria yang diduga Panji Gumilang. Selain itu, rekaman tersebut juga mengungkapkan bagaimana pria yang diduga Panji Gumilang seolah-olah menolak memberikan pertanggungjawaban kepada santriwati.
“Kecuali kalau Syech memutuskan nggak datang-datang. Setiap saat Syech masih memperhatikan, tiap bulan diperhatikan. Syech tidak mengungkit-ungkit, tapi Syech perhatian namanya,” kata pria diduga Panji Gumilang. Pria yang diduga Panji Guilang tersebut juga mengingatkan santriwati tersebut agar tidak mengungkapkan hal-hal yang aneh apalagi berbentuk ancaman.
“Setiap saat Syech masih memperhatikan, tiap bulan diperhatikan. Syech tidak mengungkit-ungkit, tapi Syech perhatian namanya. Hanya nggak tahu saja KT (nama samaran) karena beda hati. Syech itu merasa tenang. KT harus sabar seperti Syech juga sabar. Ada waktunya,” kata Panji Gumilang.
“Udah kalau itu sampaikan Syech tidak mengajari tapi menyampaikan saja tidak sanggup. Ma dakong kan bagaimana KT. Pun itu melalui pun itu SMS saja bukan datang. Kan dia tidak beriya-iya karena KT nya menyanggupi,” sambungnya. Di lain hal, wanita yang diduga santriwati Al Zaytun ini juga mengungkapkan pernah diminta melayani nafsu pimpinan ponpes.
“Saya harus melayani, bahkan pernah ada kejadian bapak saya meninggal, saya dipaksa melayani pimpinan, sebelum mengurus bapak saya yang meninggal,” cerita wanita tersebut yang beredar lewat akun Helo @zahra. Meski begitu, belum ada tanggapan resmi dari Panji Gumilang mengenai video yang beredar viral di jagat maya tersebut.
Sejumlah pemuka agama khususnya Islam akan dipanggil sebagai saksi ahli dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Forum Advokat Pembela Pancasila (FAPP), Ihsan Tanjung selaku pelapor Panji Gumilang. Ia mengatakan bahwa penyidik Bareskrim Polri akan memeriksa sejumlah pemuka agama Islam. Nantinya, mereka akan dijadikan saksi ahli terkait kasus dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Panji.
Diantaranya adalah Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad (UAS), sampai Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. “(Bareskrim) Katanya akan panggil UAS, kemudian kabarnya Adi Hidayat juga kemudian kabarnya Abah Luthfi juga dipanggil,” kata Ihsan di Bareskrim (3/7/2023).
Pentolan atau dedengkot Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang buka suara terkait rumor ponpes yang dipimpinannya mendapat bekingan orang kuat. Bahkan disebut dari Istana, namun ia menegaskan itu tak benar. Hal ini disampaikan Panji Gumilang usai diperiksa Bareskrim Polri terkait kasus penistaan agama. Ia meminta supaya tidak mengaitkan pihak lain dengan kasus yang menyeretnya. “Sudah dijawab semua di dalam. Tidak ada (bekingan dari Istana),” kata Panji di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023).
Dalam kesempatan lain, Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga telah membantah rumor tersebut. “Saya dong Istana? Ndak lah. Ndak, ndak, ndak,” kata Jokowi usai mengunjungi Pasar Palmerah Jakarta, Senin (26/6/2023).
Kepala Negara juga turut membantah ada campur tangan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam memberikan perlindungan untuk ponpes yang tengah menjadi sorotan tersebut. Moeldoko sempat disebut-sebut menjadi beking Ponpes Al Zaytun. Rumor tersebut muncul lantaran mantan Panglima TNI tersebut beberapa kali pernah berkunjung ke ponpes yang diduga mengajarkan ajaran sesat.
Moeldoko pun telah membantah rumor tersebut. Ia menegaskan kalau rumor itu asal disebarkan. “Orang-orang ini ngawur, cuma saya belum ngomong saja. Kalau saya ngomong, marah saya itu. Karena apa? Yang diomongin itu sangat ngawur. Mana mungkin saya seorang mantan panglima berkolaborasi, kalau memang itu benar, enggak mungkin berkolaborasi dengan apa itu kelompok-kelompok yang dinyatakan ini dan itu,” kata Moeldoko kepada wartawan usai menghadiri Festival Budaya Manggarai, di Anjungan NTT TMII, Minggu, (25/6/2023).
Sebelumnya, Panji Gumilang diperiksa Bareskrim Polri selama hampir 10 jam. Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 13.53 hingga 23.30 WIB.
Pantauan Suara.com kericuhan sempat kembali terjadi sesaat Panji hendak keluar dari Gedung Bareskrim Polri. Sejumlah awak media berdesakan dengan sekelompok orang yang diduga massa pendukung Panji. Setelah kondisi sedikit kondusif Panji keluar. Sejurus kemudian dia langsung menyampaikan salam khasnya. “Assalamualaikum. Shalom Aleichem,” ucapnya di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023) malam.
Kepada awak media, Panji mengaku telah menjawab sekitar 26 pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi riwayat hidup hingga sejarah Ponpes Al Zaytun. “Semua sudah saya jawab,” katanya. Kericuhan sebelumnya juga terjadi ketika Panji tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 13.53. Sejumlah awak media terlibat adu dorong dengan pengawal Panji ketika hendak mengambil gambar. Panji sendiri ketika itu tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia yang mengenakan kemeja biru dongker hanya nampak melambaikan tangan dan mengacungkan jempol ke arah kamera.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan ada tiga solusi untuk menyelesaikan persoalan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun. Pertama, untuk persoalan hukum akan diselesaikan oleh Polri. “Pokoknya penyelesaiannya tiga. Satu, masalah hukum, akan diselesaikan oleh Polri,” ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7/2023). Kedua, untuk masalah administrasi pendidikan akan terus dilakukan pembinaan dan pemantauan.
“Kemudian masalah keamanan, karena ada masalah sosial, ada masalah politis sedikit-sedikit itu diselesaikan oleh Gubernur (Jawa Barat) Pak Ridwan Kamil bersama aparat vertikal,” ucap Mahfud. Sebagaimana diketahui, Ponpes Al Zaytun sedang menjadi sorotan publik lantaran penuh kontroversi. Selain itu, umat Islam juga mempertanyakan sumber dana untuk membangun kompleks ponpes yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dari segi ibadah, Ponpes itu menerapkan cara yang tidak biasa. Misalnya saf shalat Idul Fitri 1444 Hijriah yang bercampur antara laki-laki dan perempuan.
Bahkan, ada satu orang perempuan sendiri berada di depan kerumunan laki-laki. Karena kontroversi itu, pemerintah akan menerapkan sanksi administrasi hingga sanksi pidana. Selain menerapkan cara beribadah yang berbeda, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang juga disebut-sebut terkait dengan gerakan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9). Namun, meski sudah beberapa kali dilaporkan, keberadaan kelompok NII KW 9 disebut-sebut tidak mudah dibuktikan karena selalu bergerak di bawah tanah. Saat ini, pemerintah sedang melakukan investigasi terhadap pimpinan Ponpes Al Zaytun. Nantinya, pemerintah akan membuat keputusan.
Sosok Panji Gumilang dedengkot Ponpes Al-Zaytun terus mendapat sorotan publik setelah rentetan kontroversial yang dibuatnya, mulai dari saf salat bercampur perempuan, penyanyian lagu Yahudi, dan banyak lagi. Terbaru, peneliti Taufik Hidayat membongkar identitas asli Panji Gumilang pemimpin Ponpes Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. “Yang harus kita pahami dari Al-Zaytun, ini lebih merupakan sebagai camp (pusat) konsentrasi,’’ ungkap Taufik dalam acara Catatan Demokrasi tvOne, dilansir Senin (3/7/2023). Sebagai seorang peneliti yang diutus MUI, Taufik mengaku mulanya sulit untuk masuk ke dalam Ponpes Al-Zaytun. Namun akhirnya ia berhasil masuk dan mewawancarai Panji Gumilang. Selama lima jam lebih, Taufik menanyakan banyak kepada Panji Gumilang. Salah satunya adalah tentang identitas asli dedengkot Ponpes Al-Zaytun itu.
‘’Saat itu kami kejar, betulkah Anda itu Abu Totok (Salah satu pendiri NII KW 9)? Akhirnya ujungnya dia ngaku juga,” tutur Taufik. Abu Totok sebelumnya merupakan simpatisan NII bentukan Kartosoewirjo yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan resmi Republik Indonesia. “Karena saya bilang syekh asli Sembung Anyar, Dukun, Gresik kan. Saya juga sudah ketemu sama adik Anda Wahid, bahkan ibunya Panji Gumilang,’’ kata Taufik.
Panji Gumilang pun akhirnya mengakui bahwa dirinya merupakan Abu Totok. Lebih dari itu, Taufik ingin para pejabat negara pendukung Al-Zaytun diperiksa polisi. ‘’Saya ingin orang-orang yang mendukung Al-Zaytun terutama Hendropriyono kepala BIN harus diperiksa,’’ tegasnya. ‘’Karena hasil penelitian kami dibilang buku iblis. Kita (sempat) diancam,’’ tambah Taufik.
Isi dari penelitian yang dilakukan Taufik salah satunya mengungkap adanya tragedi kemanusiaan luar di balik megahnya komplek Al-Zaytun.
‘’Orang boleh terpukau bangunannya besar, mewah, santrinya makannya teratur. Coba kalian lihat bagaimana ribuan pekerja di sana masuk jam 6 (pagi) pulang jam 6 (sore),’’ beber Taufik. ‘’Pulang sampai rumah yang mereka ngontrak di sekitar Haurgeulis, Tanjung Jaya, Mekar Jaya, Tanjung Kerta mereka hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan itu bisa (dihuni) lima keluarga,” tambahnya.
Untuk membongkar borok Ponpes Al-Zaytun sampai ke akarnya, Taufik menegaskan agar polisi turun tangan melakukan investigasi. Pasalnya sejak tahun 2001 Intelkam dan Bareskrim Polri sudah pernah berniat untuk membongkar Al-Zaytun.
Tim investigasi yang dibentuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat merekomendasi agar pemerintah pusat menutup Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Rekomendasi tersebut dikeluarkan atas beberapa pertimbangan. Di antaranya soal pemahaman agama, laporan dugaan tindak pidana, dan dugaan pelanggaran administrasi penyelenggaraan sistem pendidikan.
Terkait rekomendasi itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar para santri ponpes tersebut tak menjadi korban jika nantinya Al Zaytun jadi ditutup. “Si pesantrennya direkomendasi memang untuk dibekukan atau dibubarkan, tetapi harus secara bijak dalam memberi solusi agar ribuan yang sudah berstatus murid atau santri di sana bisa diberikan solusi seadil-adilnya,” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (3/7/2023).
“Jadi penyelesaian Al Zaytun tidak boleh mengorbankan hak pendidikan dari anak-anak Jabar yang memang sudah terlanjur bersekolah di sana,” tambahnya. Sebelumnya diberitakan, tim investigasi yang dibentuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan rekomendasi agar pemerintah pusat menutup Pondok Pesantren Al Zaytun. Rekomendasi itu dikeluarkan karena pondok pesantren di Kabupaten Indramayu itu dianggap akan terus menimbulkan kegaduhan masyarakat karena kontroversinya. “Kami khawatir kontroversi dia jalan terus dan makin mengundang kegaduhan. Komponen masyarakat terus akan melakukan demo,” kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat Rafani Akhyar yang juga anggota Tim Investigasi Al Zaytun saat dihubungi, Senin (3/7/2023).