STRATEGIC ASSESSMENT. Sejumlah kepala daerah menjalani pemeriksaan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di KPK. Mereka pun kompak diam seribu bahasa setelah keluar dari gedung anti rasuah itu.
Salah satu yang dipanggil oleh KPK adalah Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil. Maulan dimintai klarifikasi selama 5 jam. Maulan Aklil tiba di KPK sekitar pukul 08.31 WIB, Rabu (17/5/2023). Proses klarifikasi kemudian dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Maulan tampak keluar dari KPK sekitar pukul 14.10 WIB. Dia tak memberikan komentar apa pun setelah dimintai klarifikasi. Maulan diam seribu bahasa. Merujuk dari data LHKPN, Maulan Aklil terakhir kali melaporkan kekayaannya pada 2021. Saat itu dia memiliki kekayaan mencapai Rp 11.380.412.273.
Sedianya KPK juga bakal melakukan klarifikasi kepada Sekda Pemprov Jatim Adhy Karyono hari ini mengenai LHKPN. Namun Adhy berhalangan hadir.
“Dari informasi yang kami terima, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim yang sedianya juga akan dilakukan klarifikasi atas LHKPN-nya meminta untuk dilakukan penjadwalan ulang,” kata Jubir Bidang Pencegahan KPK Ipi Maryati kepada wartawan.
Selanjutnya ada Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia Chalim yang juga menjalani klarifikasi LKHPN di KPK. Chusnunia dimintai klarifikasi selama empat jam.
Chusnunia mulai diklarifikasi sejak pukul 09.00 WIB. Dia selesai diklarifikasi sekitar pukul 13.10 WIB, Rabu (17/5/2023). dari LHKPN 2021 di situs resmi KPK, Chusnunia tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp 13.663.133.913.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara soal viral PNS Dinas Kesehatan bernama Ngabila Salama yang menjadi sorotan usai memamerkan gaji yang ia terima Rp34 juta per bulan di media sosial.
Ngabila Salama adalah Kasi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta. Tak lama setelah unggahan PNS tersebut ramai dibicarakan, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono kemudian buka suara.
Heru kemudian menyinggung surat edaran yang telah diterbitkan agar jajarannya tak memamerkan gaya hidup mewah. Edaran itu tentang penerapan pola hidup sederhana yang diterbitkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus.
Sementara itu, Ngabila kemudian meminta maaf atas unggahannya terkait gaji Rp34 juta per bulan yang menjadi sorotan netizen.