STRATEGIC ASSESSMENT. Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan rekam jejak perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih, Hadar Nafis Gumay yang mengungkap dugaan Partai Gelora diloloskan KPU karena peran istana. Dalam bukti adanya kecurangan KPU pada proses verifaksi faktual yang disampaikan Hadar, ada dugaan Ketua KPU Hasyim Asyari perintahkan Partai Gelora diloloskan karena permintaan istana.Refly Harun menyebutkan bahwa Hadar merupakan temannya yang independen dan konsen terhadap terselenggaranya pemilu secara bersih, serta tidak pernah masuk partai politik.
“Itu tadi ya dari Koalisi Masyarakat untuk Pemilu Bersih yang diwakili oleh Hadar Nafis Gumay, dan Hadar ini memang teman saya,” ucapnya dikutip NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Kamis (12/1).
“Dari dulu dia orang yang sangat konsen terhadap Pemilu yang bersih dan relatifly memang independen orangnya, tidak punya afiliasi politik dan terbukti tidak pernah memang menjadi anggota partai politik,” sambungnya.
Hadar pernah bergabung di University Network for Fair and Free Election (UNFREL) untuk Pemilu tahun 1999, kemudian mendirikan Cetro (Center for electoral Reform) bersama rekannya.
“Dulu sama saya sama-sama saya di Cetro, sebelum Cetro, dia di UNFREL ya University Network for Fair and Free Election untuk Pemilu tahun 1999,” ujar Refly Harun. “Tapi setelah itu kemudian mendirikan Cetro (Center for electoral Reform) bersama Smita Notosusanto dia menjadi Deputi Director dan menjadi orang nomor 2 setelah Smita Notosusanto,” lanjutnya. Cetro berkonstribusi dalam perubahan konstitusi meskipun menimbulkan pro dan kontra, namun pada masanya merupakan lembaga swadaya masyarakat atau NGO yang luar biasa. “Sangat banyak kontribusinya dalam perubahan konstitusi terlepas kemudian ada pro dan kontra, tetapi pada masa itu Cetro termasuk NGO yang luar biasa, tapi sekarang Cetro enggak ada lagi,” pungkas Refly.