STRATEGIC ASSESSMENT. Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyatakan kabar kocok ulang menteri Presiden Joko Widodo alias Jokowi bukan kabar angin belaka. Menurut dia, isu reshuffle ini juga sudah santer terdengar di internal NasDem.
Adapun menteri dari Partai NasDem disebut-sebut menjadi sasaran reshuffle oleh Jokowi. Usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, desakan terhadap NasDem untuk keluar dari koalisi pendukung Jokowi meruak, salah satunya dari partai pengusung Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Choi mengatakan partainya siap jika menterinya direshuffle. Menurut dia, NasDem sudah memikirkan risiko maupun cost and benefit kala mengambil keputusan.
Kendati demikian, Choi mengingatkan bahwa NasDem sebagai partai pendukung Jokowi juga punya hak. Dia menjelaskan, Presiden hendaknya berkonsultasi maupun menginformasikan kepada Ketua Umum Surya Paloh sebelum memutuskan untuk mengganti menteri NasDem.
Choi memahami bahwa kocok ulang menteri merupakan hak prerogatif presiden. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa untuk menjadi presiden ada sejumlah partai pendukung yang mengusung di belakangnya.
Usulan mengevaluasi menteri NasDem datang dari Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Ia mengatakan usulan mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar tidak hanya didasarkan pada kinerjanya.
Menurut dia, asal partai menteri tersebut juga mempengaruhi usulan reshuffle alias kocok ulang menteri. Adapun Menteri Syahrul dan Menteri Siti berasal dari Partai NasDem. Dia menilai menteri NasDem tersebut agak tidak cocok dengan kebijakan Jokowi. Di sisi lain, NasDem mengusung Anies yang dinilai sebagai sosok antitesa Jokowi.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi mengungkapkan ada dua partai yang bakal mendeklarasikan dukungannya untuk Anies Baswedan sebagai calon presiden pada bulan ini atau Februari. Menurutnya, kedua partai sudah sepakat mendukung Anies, tinggal menunggu waktu untuk mengumumkannya.
Meski demikian, Gus Choi enggan membeberkan nama dua partai yang bakal mendeklarasikan Anies tersebut. “Jadi jangan meragukan,” pintanya. Terkait sosok calon wakil presiden yang bakal mendampingi Anies, Gus Choi mengatakan masih banyak waktu untuk menentukan pilihan yang tepat.
Ia mengaku masih melihat ‘tetangga’ parpol lain yang belum mengusung capres sampai saat ini. Gus Choi lantas menyindir sudah ada parpol yang berkoalisi namun belum memiliki calon presiden sampai saat ini.
Di sisi lain, Gus Choi mengatakan slogan perubahan yang diusung NasDem pada Pemilu 2024 mendatang tak sama seperti revolusi. Ia juga memastikan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini bakal dilanjutkan.
Ia berpendapat proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan infrastruktur yang selama ini dijalankan pemerintahan Jokowi merupakan ide yang baik. “Ini luar biasa, saya orang terdepan mendukung apakah harus jadi lima tahun atau sepuluh tahun liat kondisi ekonomi. IKN itu karya anak bangsa,” kata dia.
NasDem telah mengusung Anies sebagai bakal calon presiden. Namun, NasDem tak bisa sendirian untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu karena terbentur persyaratan ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
Belakangan ini, Demokrat dan PKS digadang-gadang bakal ikut jejak NasDem mendukung Anies. Namun, kedua partai ini belum menyatakan secara resmi dukungannya tersebut sampai saat ini.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pagi ini memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta. Juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan hal tersebut, meski tidak merinci isi pertemuan keduanya.
“Masalah rutin pemerintahan,” kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini, saat dihubungi, Jumat, 6 Januari 2022. Tak hanya Prabowo, Jokowi hari ini juga memanggil menteri lainnya. Di luar pertemuan dengan Prabowo, Jokowi juga memanggil pembantunya yang lain seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej.
Di sisi lain, Prabowo datang ke Istana di tengah berhembusnya isu reshuffle atau kocok ulang Kabinet Indonesia Maju. Kemarin, Jokowi menyebut reshuffle akan dilakukan besok, tanpa menyebutkan tanggal pastinya.
Tiga hari sebelumnya, Jokowi juga tidak membantah ihwal isu reshuffle ini. “Tunggu saja, ditunggu saja,” kata Jokowi saat ditanya kemungkinan adanya reshuffle pada tahun ini mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 2 Januari 2023.
Ketika ditanya apakah reshuffle akan berasal dari Menteri NasDem, Jokowi kembali memberikan jawaban yang sama. “Ditunggu saja,” kata dia.