STRATEGIC ASSESSMENT-Semarang. Kualitas dan kapasitas infrastruktur terutama jalan akan sangat membantu mobilitas warga masyarakat dalam mengarungi kehidupan sehari-hari, bahkan jalan yang lancar dan berkualitas baik alias tidak berlobang tentunya memiliki signifikansi bagi kelancaran transportasi yang notabene penghematan energi, termasuk tidak merusak keindahan mata melihat sehingga jalan berlobang yang tidak segera dibetulkan atau diperbaiki oleh pemangku kepentingan terkait lainnya jelas akan mengurangi daya tarik masyarakat untuk berwisata ataupun berinvestasi, apalagi jalan tersebut berada di perkotaan dan kompleks perumahan padat penduduk.
Jalan berlobang dapat ditemui setelah memasuki kompleks Plamongan Indah, Mranggen, Semarang, Jawa Tengah, khususnya bernama Jalan Jati Raya, tidak tanggung-tanggung jalan yang berlobang tersebut panjangnya lebih dari 1 km dan sangat mengganggu aktifitas warga sekitar dan terkesan jorok dimusim hujan seperti ini.
“Biasanya dibetulin sama PT pengembangnya, tapi selama ini hanya dikasih paving sama semen, sehingga cepat rusak atau berlobang apalagi banyak truk-truk yang lewat ke jalan tersebut milik beberapa perusahaan besar yang mengangkut semen dan batako yang pabriknya dekat pasar tidak jauh di Jalan Jati Raya tersebut,” ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada Redaksi (9/10/2022).
Sementara itu, warga lainnya yang tinggal di Jalan Jati Raya dan Jalan Kelapa Sawit Raya juga mengeluhkan hal yang sama, bahkan menganalisisnya dikaitkan dengan tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo jika jadi dicalonkan Parpol atau koalisi Parpol untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Jelas jalan yang berlobang ini sudah lama kurang diatensi Pemerintah Provinsi Semarang yang dipimpin Ganjar Pranowo atau kepala daerah lainnya. Hal ini jelas menunjukkan kurang atensi terkait bagaimana Pemda meningkatkan kualitas pelayanan publik yang juga merupakan salah satu output dan outcome dalam pencapaian reformasi birokrasi pemerintahan. Ganjar Pranowo jelas tinggal memerintahkan perusahaan-perusahaan di lokasi jalan tersebut untuk memperbaikinya, atau memerintahkan Dinas PUPR setempat untuk memperbaiki,” ujarnya seraya memproyeksi bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo bisa turun jika kualitas pelayanan publik terutama terkait maintenance infrastruktur jalan diabaikan.
Lelaki itu menceritakan pernah kondisi Jalan Jati Raya dalam keadaan mulus yaitu ketika akan dilewati ketika pejabat daerah setempat melintas di Plamongan Indah, selebihnya jalan kembali rusak parah.