STRATEGIC ASSESSMENT-Jakarta-Cersia. Polemik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua disebut-sebut mirip dengan fenomena yang terjadi di Ukraina belakangan ini, di mana masalah yang terjadi justru disebabkan adanya agenda atau kepentingan terselubung dari pihak asing.
Sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum Partai Rakyat, Arvindo Noviar bahwa dalam geopolitik, masyarakat didoktrin untuk memahami kalau peperangan tidak akan terjadi kecuali disebabkan oleh faktor geoekonomi.
“Peperangan atas dalih perbedaan; suku, ras, agama, mazhab dst hanya sekadar geostrategi, agenda terselubung,” ujar Arvindo dalam keterangan tertulis dikutip Hops.ID pada Kamis, 10 Maret 2022.
Salah satu contoh nyata dari konflik geoekonomi ialah polemik dengan dalih kebangkitan dunia Arab yang semata-mata hanya karena faktor kekayan migas di timur tengah.
Oleh sebab itu Arvindo mengimbau kepada pemerintah untuk fokus menangani masalah KKB di Papua. Mengingat sumber daya alam di sana cukup melimpah.
Dia menduga ada sejumlah pihak yang memiliki kepentingan di Papua sehingga mendukung gerakan sparatisme.
“Sepanjang informasi yang saya dapat, KKB di Papua hari Ini sudah terpecah-belah sesuai dengan kepentingan donatur di belakangnya; tokoh politik atau pengusaha lokal, nasional, internasional, bahkan transnasional,” jelas Arvindo.
“Kalau mau kita kait-kaitkan dengan situasi gejolak dunia hari ini maka patut diduga bahwa kejadian yang dilakukan oleh KKB belakangan ini tidak lepas dari peran Internasional-Transnasional,” sambungnya.
Gejolak dan kepentingan yang terjadi di tanah Papua dinilai mirip dengan yang terjadi di Ukraina sekarang ini.
“Kita jangan sampai terkena jebakan yang dilancarkan oleh Internasional-Transnasional terhadap Ukraina hari ini, yang membuat mereka akhirnya harus luluh-lantah karena bertempur sendirian melawan militer Rusia,” imbuh Arvindo (Red/www.gelora.co).